Jumat, 08 April 2011

MASIH INGATKAH?

Saat ini ....
Detik ini .... Menit ini .... Jam ini .....Hari ini .... Bulan ini ..... Tahun ini .....
Yang tertinggal hanyalah saksi bisu akan kisah kita bersama ...

Sahabat Q...
Masih ingatkah dirimu? Masih ingatkah dirimu akan saat-saat itu?
Saat kita masih bersama ... berteduh didalam sebuah almamater ...

almamater yang bernama Jeumala Amal?
Masih ingatkah dirimu ... akan masa-masa itu?



Sahabat Q ...
kini disana yang tertinggal adalah saksi bisu yang bercerita akan kisah Qt ...
saksi ...... dan ingatan dalam setiap memori Qt dan

memori orang-orang yang pernah mengenal Qt ...!



Sahabat Q ....
Masih ingatkah dirimu akan semua yang Qt tinggalkan disana? Masih ingatkah?



Gerbang Jeumala ... yang selalu melihat wajah Qt yang terkadang begitu kusut ketika mengingat harus kembali lagi ketempat yang sama selama 6thn lamanya.. meskipun..
sekarang seandainya Qt sadari dari dulu saat-saat untuk kembali itulah yang akan Qt rindukan saat ini...
Taman ... Lapangan dan Halaman yang selalu menjadi tempat bersantai Qt sambil mengulangi vocab harian yang diberikan kakak dan abang kelas Qt hingga posisi berganti ...
dan Qt lah yang memberikannya tuk adik-adik kelas Qt ...
Kursi Biru [yang kini sudah berganti warna....]
Masih ingatkah? itu tempat favorit Qt bersantai ketika sore hari ...?
hingga panggilan ustadzah menyadarkan Qt akan waktu yang terus berjalan...
Asrama ... tempat Qt berteduh bersama dalam suka dan duka ...
Rumoh Aceh ....
Masih ingatkah? itu tempat ibadah Qt ...
tempat Qt bersama menghadap padaNya dan melantunkan ayat-ayat cintaNya... 
sayup-sayup suara itu terdengar setiap kali setelah shalat..
Berjalan sedikit dari Rumoh Aceh kan kau temukan dapur dimana dulu Qt selalu makan bersama..
Masih ingatkah apa menu favorit Qt? yach .. Sambal Jeumala yang khas

yang tak akan pernah Qt temukan resepnya dimana pun .....!
Panggung ... tempat Qt berkreasi .. masing-masing punya bakat ...
tempat Qt memeriahkan hari-hari besar Islam dengan berbagai aktivitas ... 
Tak jauh dari sana ada bangunan kelas tempat Qt belajar bersama..
tempat aktivitas wajib harian Qt lakukan ...
Tak terlupakan juga bak jambe dan bak sawoe drien...
terkadang membuat Qt kesal karena daunnya yang terus berguguran
dimana Qt harus piket setiap harinya...
tapi dibalik kekesalan itu Qt begitu senang ketika bak jambe
mulai berbuah,, dimana .. disaat itu lah dimulai kisah pet jambe dengan berbagai cara
sangatlah berkreasi .. disaat itulah wajah Qt begitu ceria...!
Didekat taman ... juga berdiri kokoh sebuah bale meusaneut.. 
tempat Qt bisa belajar bersama atau sekedar

bersantai bersama orang tua Qt yang datang berkunjung ....


Masih ingatkah Sahabat Q?
diseberang juga ada Masjid yang suara azannya selalu mengingatkan akan waktu shalat....
Belum lagi dengan berbagai disiplin yang mesti Qt ikuti,
dengan resiko jika melanggar akan masuk mahkamah ...
hanya karena terlambat ke musalla...atau 
karena tidak menggunakan bahasa yang ditentukan setiap minggunya..
dan kesalahan kecil lainnya yang kerap Qt lakukan...
kesal,, bahkan terkadang Qt marah ....
tapi ingatlah ...karena itu semualah sekarang Qt mampu dan bisa mendisiplinkan diri Qt...


Masih ingatkah?

kemana-mana Qt sering mengatakan "After you me?" fersi englishnya..
dan "Bakdaki Ana ... " ...fersi arab'a... hanya karena kemana-mana sering antrian,,
Senyuman tak pernah hilang saat mengingat hal itu .......
Masih banyak......banyak hal yang mungkin hampir  atau bahkan mungkin telah Qt lupakan .....
Itulah kenangan Qt bersama .....
Indahnya kisah Qt bersama tak akan pernah tergantikan..
karena Qt bersaudara... ikatan ukhuwah menyatukan hati Qt ...
meski kini Qt sudah berpisah jauh ....
ada yang ditimur, dibarat,,, utara,,,dan selatan ....
tapi kisah itu..... kebersamaan itu masih lagi tersimpan indah dihati Qt... ^_^
dan karena Qt adalah satu keluarga ..
keluarga besar Alumni Dayah Jeumala Amal



"Our Friendship .... Makes Our World Glow With So Much Happiness"

Bangi, Malaysia 3 Oktober 2010

..... Salam Ukhuwah .....

        Alumni '08



Munawwarah Anwar
Undergraduate Program of  Information Science
Faculty of Information Science and Technology
National University of Malaysia

JEUMALA AMAL

3 tahun...
3 tahun sudah kami meninggalkan mu.

Disini kami begitu merindukan mu.
merindukan masa-masa dulu ...
masa - masa bersama mu!

Setiap kali kami kembali...
tak lupa kami mengunjungi mu...
ada yang berbeda ... dengan mu
warna mu ... suasana mu ...
kau ikut tumbuh mengikuti perkembangan masa.


Kini kami yang dulunya ...bersama mu
Kini telah telah pergi ...

dan melangkah dengan berani dan yakin ...

6 tahun ...
6 tahun bersama mu ...
membuat kami mengerti betapa besarnya arti dirimu!
membuat kami mengerti betapa besarnya jasa mu ... !
karena kami pernah bersama mu ...
karena kami pernah melalui 
hari-hari, bulan dan bahkan tahun bersama mu
untuk mempelajari banyak hal..
karena semua itu kami ...
menjadi diri kami yang sekarang.

6 tahun ...
6 tahun bukanlah waktu yang singkat ...
hari-hari yang penuh makna bersama mu
menjadikan kami berani menatap dunia
menjadikan kami berani melangkah dengan pasti
untuk mewujudkan sebuah impian..
terima kasih kami ucapkan untuk mu...

Sekarang ...
Sekarang hanya tinggal kenangan ..
kenanganlah yang akan berbicara ...
menceritakan segenap kisah yang pernah kita lalui bersama!

Rumoh Aceh ... tempat kami melaksanakan ibadah dan berbagai aktivitas
Kelas  ... tempat kami belajar ,,,
Dapur ... tempat kami makan ,,,
Asrama ... tempat kami beristirahat
Kursi Biru ... menjadi tempat bersantai yang menyenangkan, 
atau sekedar tempat kami nongkrong ketika sore hari ...dll.
semua itu akan menjadi saksi kebersamaan kita
disana ada suka dan duka ... 
mengenangmu ... mampu mengukir senyuman
karena begitu indahnya kisah bersama mu ...

Meski kini kami jauh darimu ...
tapi kami tak pernah melupakanmu!
kami ...
disini bersama mengharumkan .. 
dan mengukir nama mu dengan indah .... 
pada dunia.

Sekarang ...
Generasi akan terus berganti, kami pergi demi mimpi-mimpi
yang ingin kami wujudkan menjadi kenyataan.
Generasi baru yang kini bersama mu ...
menggantikan posisi kami !
dan akan menjadi generasi islam seterusnya ...

JEUMALA AMAL
itu lah nama mu ... terukir dengan begitu indah dihati kami ...
terima kasih .... untuk semua!!!

Terima Kasih teruntuk ..


Ustadz dan Ustadzah di Jeumala Amal

Salam dari kami diperantauan ...
Cyberjaya, Malaysia 1 Oktober 2010

Alumni '08





Munawwarah Anwar
Undergraduate Program of  Information Science
Faculty of Information Science and Technology
National University of Malaysia
HIDUP adalah PILIHAN ... 
setiap pilihan itu perlu adanya  PENGORBANAN dan KEIKHLASAN
Ketika seseorang bertanya pada Q ...


"Bagaimana jika langkah saya akan terlambat dibandingkan teman2?"


Hatimu merasakan KETAKUTAN dan KEBINGUNGAN.
Tanpa  kau sadari rasa takut dan bingung itu mulai menghantui langkahmu
sehingga …
menjadikan langkah itu terasa semakin berat untuk dilanjutkan,
bahkan membuatmu merasa bahwa …
sesuatu yang sudah Qm mulai,,,
sesuatu yang sedang Qm lakukan ini adalah sesuatu yang sia-sia.

Rasa takut dan bingung itu mulai menghambat langkahmu ...
yang ada hanya kecemasan akan MASA DEPAN,
yang ada hanya kegelapan, semua terasa begitu sulit ...


Disaat seperti itu ...
Seolah diri lupa akan KETENTUAN Allah ...!
seolah diri lupa akan KEYAKINAN hati pada'Nya ...!
seolah diri lupa akan segala NIKMAT yang telah Allah berikan ...!
Setiap insan memiliki jalannya masing-masing,
begitulah ketetapan Allah.

Syukuri apa yang telah Allah berikan dan lanjutkanlah kembali langkahmu
dengan KEYAKINAN akan INDAHNYA RENCANA ALLAH.

Meski langkahmu terkesan TERTINGGAL 
Meski langkahmu terkesan TERLAMBAT 

dari saudara-saudara seperjuanganmu yang lain,
Tapi karena keterlambatan itu...
bukan berarti dirimu KALAH ... 
bukan berarti dirimu GAGAL ... dan
bukan berarti dirimu TIDAK DAPAT MELAKUKAN APA2 ...
Qm hanya memerlukan WAKTU,
WAKTU dan USAHAmu akan membuktikan bahwa dirimu BISA dan MAMPU!!!
jika dirimu bisa lebih bersabar dan tekun dengan apa yang Qm lakukan sekarang...
serta yakin pada dirimu sendiri ...


Pada masanya nanti Qm
Pada waktu yang tepat,,,
Dirimu akan mampu melakukan sesuatu …
Sesuatu yang bermamfaat bagi dirimu, keluargamu.
Sesuatu yang bermamfaat bagi saudara2mu, Negara bahkan agamamu.
bahkan akan lebih bisa dengan wawasan dan pengetahuan yang Qm miliki ...!
karena itu jangan biarkan langkahmu terhenti ..
hadapi rasa takut dan bingung mu itu...
yakinkan hatimu bahwa "Dirimu bisa melakukannya"
yakinkan hatimu bahwa "Allah punya rencana yang indah untukmu"

Langit mungkin terlihat mendung dan berkabut oleh hujan ..
bersabarlah menanti hujan reda,,,
karena Qm akan bisa melihat indahnya pelangi dilangit.
InsyaAllah ...

"La Takhaf  Wa La Tahzan, Innallaha Ma'ana"


Teruntuk Saudara dan  Saudari Q ... 
teruskanlah langkahmu ...
Sungguh perjuangan itu masih sangatlah panjang.
Semoga Allah memberkati Qt semua. Amin

Minggu, 06 Maret 2011

Mata untuk Hati… Dan Hati untuk Mata...

Rabb…
Beri aku mata
Di setiap helai hatiku
untuk bisa melihat untaian seulanga yang melingkar
disetiap sela jari juang ku

Rabb …
Beri aku hati disetiap mataku
Untuk bisa ku rasa atas apa yang kulihat
Atas Aceh ku dan fenomena yang seakan terlantar
Dalam setiap rentetannya

Rabb…
Kini hatiku ingin memancar
Mataku ingin  terurai menjadi belahan kecil
Dan menyebar di setiap tanganku
Untuk bisa kegerakkan
Setiap  resolusi babakan zaman

Dan saat itu…..

Beri aku suara yang bergetar disetiap dua tangan ku itu
Agar bisa kunyanyikan lirik dalam ritme ke-Acehanku
Meski tangga nada masih sulit ku tentukan
Meski judul laguku  belum tercipta

Dan Saat itu…

Bantu aku dengan Topan Mu
Bantu aku dengan angin  Mu
Agar aku mampu bersahut sahut
Agar aku mampu memanggil
Jiwa-jiwa Cut Nyak dhien, Pocut Baren atau Saifiatuddin
Jiwa-jiwa Teuku Umar, Syah kuala, atau Panglima Polem
Agar aku mampu menarik mereka kembali
Berkumpul  bersama
Untuk kembali bersiasat
Membuat jejak…
Untuk Aceh ku yang lebih baik..


Oleh:  Ainul mardiah
*wisma kopertais 7 Juli 2009




puisi

Sejenak…
Asrama Putri UIN, 210410
Hari ini sejenak bisa tertawa
Kala terowongan waktu
Terowongan tempat
Tak kuajak bersua

Hari ini sejenak bisa  bermain
Kala kerikil yang mengusik
Berhasil kusingkirkan
Hmm…Bahagia

Dan kucoba
Hari ini sejenak memandang
Dokumentasi  negeri ujung sumatera
Ahh,,,tawa dan senda pecah tak berbentuk
Hanya tinggal uapan
Mengajak otak tuk meninggalkan aksara
Menggunakan cinta dan logika
Pada negeri yang jejak ku didalamnya

Negeri itu mengingatkan kembali
Pada seorang anak
Yang kepalanya pernah kuusap
Mimpinya pernah ku dengar
Tangisnya pernah ku seka
Dan anak itu lagi-lagi
Membuatku tak bisa  hanya menatapnya
Sejenak…

Hari ini sejenak coba menghela nafas
Mengunduh rencana terbaruku
Bagaimana negeri itu
Menjadi sangat indah
Bagiku, anak itu..
Dan negeri itu sendiri.

Oleh: Ainul Mardiah


Cerpen

Meunasah Kampung Ma’e

Oleh : Azmi Abubakar

Saat itu umur Ma’e masih 4 tahun. Untuk kali pertama yahwa Suman membawa Ma’e  kecil ke meunasah melaksanakan shalat maghrib. Tak banyak jama’ah yang datang, hanya beberapa orang-orang tua kampung, selebihnya anak-anak yang berlari kesana-kemari waktu shalat tiba.

Semenjak itu Ma’e mulai berkenalan dengan meunasah. bagi anak-anak seusia Ma’e, meunasah telah menjadi tempat baru untuk bermain, kejar-kejaran atau apalah namanya, terkadang juga menjadi tempat bagi para orang tua melepas penat. 

Jama’ah paling banyak adalah ketika maghrib tiba, kemudian ‘isya disusul jamaah shubuh yang  terdiri dari beberapa orang tua saja. Ketika sore hari perkarangan meunasah yang sedikit luas berubah menjadi arena main bola. Tepat di belakang meunasah mengalir sebuah lueng kecil yang digunakan anak-anak untuk mandi ria.

“Suram masa depan Meunasah nye lagee nyoe, jama’ah hana sagai...”  kata syik Nu, sang imum meunasah suatu kali, sambil menghirup rokok on-nya diatas bale. Tapi Syiek Nu tidak lagi bersusah payah memikirkan tentang bangunan meunasah. Karena tampang meunasah sudah berubah jauh.

Bangunan Meunasah sudah cukup megah bercat putih. meunasah tampak berdiri gagah karena bantuan pemerintah setahun lalu. Tapi sayang seribu sayang, gagahnya meunasah tidak segagah jama’ah yang datang. Ia sepi, hanya ada beberapa orang tua saja yang tak sanggup lagi menggerakkan suara. “si ge treuek ta greuhem eureueng syiek nyan, sang langsung meuninggai geueh…” celutuk Bram (aslinya Ibrahim) seorang preman kampung suatu kali.

Kemana anak muda? Anak-anak muda bangai seperti Ibrahim tadi sibuk dengan ibadah mereka. Tak ada tanda-tanda berubah sama sekali pada meunasah. Karena memang tak ada yang membuat perubahan.

                                                  .....................

Tahun-tahun terus berlalu tanpa bisa dicegah, pertanda bumi semakin tua. Ma’e telah tumbuh dewasa, ia telah menyelesaikan sarjananya di Universitas Unsyiah jurusan tehnik sipil, ia juga telah bekerja pada sebuah NGO bersama orang-orang bulek, rekan kerjanya memanggilnya Mr Ismail, nama yang begitu asing di kampungnya dulu. Asing karena belasan tahun hidup di kampung tercinta, tak ada satu orangpun memanggil Ma’e dengan Ismail, kecuali almarhumah syik Ramlah dulu, syiek  Ma’e tercinta.

Meunasah Ma’e tetap saja tidak berubah bahkan lebih menyedihkan. “meunasah tak ada lagi imam, imamnya sudah tak kuat karena uzur. Beliau memilih beristirahat, hanya sesekali ke meunasah…”.  Kata anak-anak suatu kali pada Ma’e.

Anak muda? Sekali lagi mereka masih saja beribadah dengan dunianya. Tak peduli meunasah itu, meunasah yang dipertahankan bertahun-tahun lamanya oleh para indatu. Anak-anak masih saja berlari kesana-kemari. Air di lueng meunasah sudah kering, mungkin tak ada lagi berkat yang tersisa. Dulu digunakan untuk berwudhuk tapi entah karena sering digunakan untuk mandi dan buang hajat, maka jadinya seperti itu.

                                                  ....................

“Allahu Akbar…Allahu Akbar…”, anak-anak berhenti bermain, eureueng jak u blang berhenti mencangkul, dan mak-mak di rumah berhenti seumeupeh. Sejenak mendengar kumandang azan merdu dari meunasah, siapa gerangan? Ma’e telah mengambil alih semuanya, menjadi Imum meunasah. Lebih dari itu, ia telah meninggalkan pekerjaannya pada NGO. Demi meunasah, warisan indatu. Demi agama!

Angin terus berhembus dingin, itek-itek plati  terlihat berkumpul kompak. Awan–awan putih berarak rapi, kemudian mengumpal membentuk sketsa. perlahan hujan mulai turun membasahi meunasah dan jama’ah. Waktu ashar telah tiba, teungku  Ma’e masih disana!

Jum’at yang berkah, Cairo 12 Nov ‘10
Pukul 9:44 PM

*Penulis merupakan alumni Dayah Jeumala Amal 2007 sekarang sedang menempuh pendidikan di Al-Azhar university.