Mata untuk Hati… Dan Hati untuk Mata...
Rabb…
Beri aku mata
Di setiap helai hatiku
untuk bisa melihat untaian seulanga yang melingkar
disetiap sela jari juang ku
Rabb …
Beri aku hati disetiap mataku
Untuk bisa ku rasa atas apa yang kulihat
Atas Aceh ku dan fenomena yang seakan terlantar
Dalam setiap rentetannya
Rabb…
Kini hatiku ingin memancar
Mataku ingin terurai menjadi belahan kecil
Dan menyebar di setiap tanganku
Untuk bisa kegerakkan
Setiap resolusi babakan zaman
Dan saat itu…..
Beri aku suara yang bergetar disetiap dua tangan ku itu
Agar bisa kunyanyikan lirik dalam ritme ke-Acehanku
Meski tangga nada masih sulit ku tentukan
Meski judul laguku belum tercipta
Dan Saat itu…
Bantu aku dengan Topan Mu
Bantu aku dengan angin Mu
Agar aku mampu bersahut sahut
Agar aku mampu memanggil
Jiwa-jiwa Cut Nyak dhien, Pocut Baren atau Saifiatuddin
Jiwa-jiwa Teuku Umar, Syah kuala, atau Panglima Polem
Agar aku mampu menarik mereka kembali
Berkumpul bersama
Untuk kembali bersiasat
Membuat jejak…
Untuk Aceh ku yang lebih baik..
Oleh: Ainul mardiah
*wisma kopertais 7 Juli 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar